Arsitektur yang memperhatikan potensi lingkungan (artikel koran Sindo)

[artikel umum] astudioarchitect.com Permulaan tahun baru 2010 ini, saya diberi pertanyaan dari mas Herman dari Koran Sindo tentang tren arsitektur khususnya rumah tinggal pada tahun 2010 ini. Saya berpendapat bahwa tren tahun ini tentunya didasari oleh tren arsitektur yang berkembang pada tahun 2009 akhir. Uniknya, apa yang berkembang saat ini tidak seharusnya hanya berdasarkan tren semata, karena justru dari sini bisa kita lihat masyarakat makin menyadari pentingnya arsitektur yang ramah lingkungan. Karya arsitektur rumah tinggal yang banyak diminati adalah yang memperhatikan potensi lingkungan, menunjukkan kesadaran arsitek dan masyarakat tentang desain hijau yang mutakhir.

Dalam Koran Sindo: Arsitektur Tropis Cenderung Ramah Lingkungan
TREN desain rumah selalu didasari pergerakan pasar karena tren memang sering kali diusung untuk menjawab kebutuhan pasar. Seperti fashion,tren desain arsitektur selalu berganti-ganti dan tidak tetap, meskipun sebenarnya tidak selalu dibutuhkan. Itu karena memang merupakan faktor tambahan dalam desain arsitektur yang sesungguhnya. Banyak orang menyukai tren arsitektur karena dipandang bisa meningkatkan citra bangunan, terutama rumah tinggal. Beruntung bahwa tren yang sedang berjalan saat ini menuju pada pergerakan positif pada upaya pelestarian, pemanfaatan secara efektif dan pemeliharaan lingkungan.
Hal ini didasari keadaan dan kondisi bumi yang makin terpengaruh pemanasan global yang banyak memicu kesadaran arsitek untuk menciptakan desain arsitektur yang ramah lingkungan. Arsitek dari astudioarchitect Probo Hindarto menjelaskan, kesadaran akan lingkungan dalam rumah yang baik sudah makin dimiliki masyarakat.Konsep arsitektur tropis yang ramah lingkungan dan sesuai untuk orang Indonesia mulai diminati kembali dengan sentuhan lebih modern.
Dalam hal ini, tetap stylish dengan gaya modern, tapi juga hijau. Arsitektur yang tren sesaat seperti Spanyol, Mediterania atau minimalis dipandang bukan lagi tren arsitektur rumah yang esensial karena hanya merupakan tren tampilan rumah saja,tapi belum menyentuh konsep ruang yang merupakan esensi arsitektur terpenting. Desain arsitektur tropis menjadi tren karena didasari kesadaran dalam dunia desain,terutama oleh para arsitek,ilmuwan dan pencinta lingkungan hidup untuk menggunakan desain yang ramah lingkungan, hijau, dan berkelanjutan.
Konsep ini lebih didasari oleh kesadaran, karena itu dengan adanya kesadaran untuk arsitektur yang lebih hijau dan berwawasan lingkungan.” Hal ini berarti kesadaran masyarakat dan para praktisi arsitek pada umumnya sudah meningkat daripada sekedar membuat desain bangunan yang tidak berwawasan lingkungan,” jelas dia saat dihubungi Seputar Indonesia. Ciri khas desain arsitektur tropis ini adalah memanfaatkan sumber daya alam yang ada dengan baik.Sehingga meminimalkan kerusakan lingkungan akibat desain arsitektur.
Beberapa contoh aplikasi desain yang ‘hijau’.Misalkan saja sinar atau cahaya matahari untuk mengurangi atau menghilangkan pemakaian listrik untuk penerangan buatan. Berbagai trik desain seperti atap yang tinggi,ventilasi yang baik, unsur tanaman dan perkerasan di sekitar rumah menjadi pendukung untuk konsep ini. Selain itu, penghawaan alami yang didukung oleh desain yang tidak memerlukan AC atau penghawaan buatan,karena sudah terasa dingin dan sejuk,didukung oleh pelestarian tanah dengan menanam banyak pohon untuk penghijauan.
”Lahan yang makin sempit dan mahal harus didesain dengan seksama sehingga tetap memiliki taman yang menyegarkan area rumah,menjadi area peresapan air sehingga mengurangi banjir,” terangnya. Pembangunan yang cenderung vertikal, sehingga makin banyak lahan tersisa untuk penghijauan dan peresapan air tanah.Meskipun tidak memiliki taman di atas tanah, bisa juga menggunakan taman di atas atap dak beton,hal ini juga mulai menjadi tren, sehingga tetap ada area untuk bersantai bagi keluarga menikmati alam.
Sementara pada unsur tampilan, desain rumah pada 2010 cenderung akan mengadopsi gaya arsitektur modern dan tropis yang banyak menggunakan unsur material ekspos seperti batuan ekspos dan lapisan kayu. Ini membuat tampilannya menjadi makin segar. Sayangnya belum banyak pengembang yang membangun rumah dengan desain seperti itu. Ini karena orientasi pengembang saat ini barangkali masih 90% berorientasi pada keuntungan ekonomis dari penjualan rumah-rumah atau apartemen. Karena itu tren yang ditawarkan perumahan pengembang pada umumnya masih kalah maju selangkah daripada karya arsitek yang sudah memiliki kesadaran itu.
Hal ini karena arsitek ‘perumahan’ berbeda dengan arsitek independen, dimana arsitek yang independen lebih bisa mengimplementasikan berbagai konsep arsitektur tropis dan hijau tanpa terpengaruh oleh faktor keuntungan. Apabila ada pengembang yang berani menawarkan konsep arsitektur ‘hijau’ yang tidak terpengaruh unsur ekonomis bangunan,maka pengembang ini sudah mengikuti tren dunia yang berkembang saat ini.Arsitek dari PT Buanareksa Binaperkasa,Andry Hermawan menjelaskan, tren desain rumah pada 2010 lebih kepada sustainable environment dan ecological issue.
Efisiensi biaya dan energi menjadi suatu keniscayaan. Di Indonesia sendiri masih akan menganut minimalis dan tropical design,namun tidak tertutup kemungkinan berkembangnya arsitektur organik. ”Arsitektur vernakular bergaya Sunda dan Bali modern pun semakin dilirik,”ucapnya. (hermansah)

________________________________________________

by Probo Hindarto

ENGLISH VERSION: 

As a start this new year 2010 I was given the question herman from Koran Sindo, a national Indonesian Newspaper, about design trends particularly for residential architecture in 2010. I think that this year trend of course based on architectural trend that developed in late 2009. Uniquely, what is developing right now should not just based on trends alone, because even from here can we see more and more people realize the importance of environmentally friendly architecture. Residential architecture much in demand is the one with attention to the potential of surrounding environment, showing architects and public awareness about the latest green design.

In the Sindo Newspaper: Tropical Green Architecture Trend

TRENDS of home design is always based on market movements because trends were often carried on to answer the market needs. Like fashion, architectural design trends are always changing and not fixed, although not always required. That’s because it is the additional factor in the actual architectural design. Many people liked the architectural trends that could improve the perceived image of buildings, especially residential. Fortunate that the current trend today moves toward a positive movement on conservation efforts, effective utilization and maintenance of the environment.

This is based on the circumstances and conditions of earth global warming, that triggers a lot of awareness from architects to create environmentally friendly design. Architect from astudioarchitect, Probo Hindarto explained, awareness of good housing environment is good and more people realize this. Concept of tropical architecture and environmentally friendly houses blends in demand with more modern touches.

In this case, still stylish with modern styles, but also green. Architecture which are just temporary design trend like Spanish, Mediterranean or the minimalist trend is seen no longer to be the essential architecture concept of houses because it is only for facade design, but have not touched the concept of space which is the essence of the most important architecture. Tropical architecture design based on trend because of design consciousness in the world, especially by the architects, scientists and environmentalists to use environmentally friendly design, green, and sustainable.

This concept is based on awareness, so with an awareness for a greener architecture and environmentally friendly, “This means that public awareness and architects awareness in general have increased. Rather than creating a building design that is not environmentally friendly,” he explained when contacted by Seputar Indonesia. Characteristic of this tropical architectural design is to use natural resources available to create a good design. This is supposed to minimize environmental damage due to architectural design.

Some examples of design applications that is ‘green’. Let’s say the sun rays or light to reduce or eliminate the use of electricity for artificial lighting. Various design tricks such as the high roof, good ventilation, elements of plants and paving around the home supporters for the concept. In addition, natural ventilation is supported by a design that does not require air conditioning, because it is already comfortable, supported by the preservation of land by planting more trees for reforestation.

“Land is getting cramped and expensive, and it has to be designed carefully so that they will have a refreshing garden area of the house, a water catchment area, thereby reducing the flood,” he explained. Development tends to vertical, so more land left for forestation and water absorbsion. Even if we do not have a garden on ground, we can also make a garden on the roof with concrete structure  This becomes an increasing trend, which remains an area for families to relax enjoying nature.

While for facade design, design of houses in 2010 likely will adopt a modern architectural style and tropical elements. Many use materials such as exposed stone and wood. This makes a more refreshing appearance. Unfortunately, not many developers build houses with designs like that. This is because the orientation of the current developers probably still 90% oriented to the economic benefits from the sale of houses or apartments. Therefore, designs that is offered by housing developers in general is still less a step forward than architects who already have this awareness.

This is because the architects of ‘housing’ is different from an independent architect, where an independent architect could be more able to implement various concepts of green architecture and tropical, unaffected by profit factor. If there are developers who dared to offer the ‘green’ architectural concept that is not affected by economic elements of the building, the developers are already following the world trend nowadays. Architect from PT Buanareksa Binaperkasa, Andry Hermawan explains, the trend in house design for 2010 is more sustainable environment and Ecological issue.

Costs and energy efficiency becomes a necessity. In Indonesia, it is still adopting minimalist and tropical design, but not closed the possibility of development of organic architecture. “Vernacular architecture Sundanese and Balinese-style modern ogled even more,” he said. (hermansah)

© Copyright 2009 astudio Indonesia. All rights reserved.

Iklan

Konsep arsitektur dan interior ‘East Meets West’ (artikel koran Sindo)

[artikel umum] astudioarchitect.com Barangkali Anda sudah pernah mendengar konsep “East meet West” yang merupakan penggabungan arsitektur gaya ‘Timur’ dan ‘Barat’. Penggabungan ini merupakan cara yang baik untuk memberikan nuansa berbeda dalam rumah tinggal, bangunan maupun desain interior. Arsitektur dan interior design ‘east meet west’ itu membutuhkan naluri atau sense of design yang tinggi agar terlihat selaras. Berikut ini artikel dalam koran Seputar Indonesia (Sindo) hasil wawancara saya dengan mbak Raya dari Koran Sindo.

Dalam Koran Sindo: Ekspresikan Rumah Bergaya East Meet West
KONSEP arsitektur rumah bergaya barat dan timur masih menjadi favorit. Sebab, keduanya menggabungkan dua budaya yang membuat tampilan rumah menjadi unik dan asri.
Selain itu, dengan penerapan gaya tersebut rumah juga terlihat lebih elegan. Menurut Probo Hindarto, arsitektur Barat dan Timur merupakan suatu konsep yang berlaku untuk rumah dengan menggabungkan keduanya dalam satu gaya, dekorasi, atau arsitektur rumah tinggal maupun interiornya.

Pernik-pernik gaya etnik untuk mencerminkan sisi ‘East’

Hal tersebut banyak dipicu oleh keinginan mendapatkan sentuhan baru dalam desain, seperti perpaduan arsitektur modern dengan dekorasi bergaya etnik, atau arsitektur tradisional dari ”Timur” yang digabungkan dengan dekorasi bergaya modern.
Namun, Probo menjelaskan saat ini penerapan konsep tersebut di Indonesia sudah sangat sesuai, bahkan bisa menjadi ide desain yang menarik.
“Saat ini gaya rumah perpaduan Barat dan Timur juga sudah menjadi tren, bahkan sudah diaplikasikan dalam arsitektur rumah modern, yang diisi dengan banyak furnitur, pernik, dan aksesori rumah bergaya etnik,” tambah Probo.
Selanjutnya, dia juga mengatakan konsep east meet west (penggabungan Timur dan Barat) ini banyak diterapkan justru oleh orang Barat. Sebab, mereka jenuh terhadap arsitektur gaya barat yang cenderung ke arah arsitektur modern.

NYC - Metropolitan Museum of Art - Water Stone
Sebagai contoh: Desain wadah air dengan gaya desain ‘Zen’ Jepang bila digabungkan dengan gaya modern akan tampil sebagai perpaduan antara Timur dan Barat.

Sementara arsitektur klasik sudah banyak mengalami stagnasi dan tidak lagi dikembangkan. Probo menuturkan, konsep east meet west merupakan konsep arsitektur modern untuk framing atau konsep bangunannya, sedangkan untuk eastnya lebih pada interior atau pernak-perniknya.
Artinya, menambahkan unsur dekoratif bergaya etnik “Timur”, seperti dekorasi gaya China, atau Jawa. Ciri rumah berkonsep ini biasanya berwarna cenderung ke arah warna netral dan warna-warna material alami untuk bergaya modern.
Sedangkan warna dari “Timur”-nya, biasanya muncul sebagai warna yang berasal dari unsur tradisional, seperti merah untuk aksesori dari budaya Tionghoa, atau warna hijau, kuning, dan merah untuk budaya Jawa dan Madura, atau yang lain.
Untuk desain Interior sering kali merupakan perpaduan antara furnitur modern dan furnitur etnik, ditambahkan dengan unsur dekoratif yang kurang lebih sama. Konsep arsitektur gaya Barat dan Timur ini sebenarnya sudah ada sejak dari puluhan tahun lalu.
Konon, karena ingin mematahkan kesan kaku pada gaya rumah Eropa sehingga banyak pemilik rumah memadukan ornamen Barat dengan ornamen-ornamen bergaya Timur. Alhasil, jadilah konsep arsitektur Barat dan Timur.
Maklum saja, rumah-rumah jaman dulu banyak dipengaruhi gaya-gaya Eropa yang kaku, sehingga untuk mematahkan kesan tersebut biasanya masyarakat mencampurkan dengan material kayu seperti penggunaan pintu gebyok atau profil-profil berbahan kayu.(Koran SI/Koran SI/nsa)

________________________________________________

by Probo Hindarto

ENGLISH VERSION: East Meets West Concept for House design

Perhaps you’ve heard of the concept “East meet West” which is a merger of architectural styles from the ‘East’ and the ‘West’. This merger is a good way to give a different nuance in your home, buildings and interior design. Architecture and interior design ‘east meet west’ requires high instinct or sense of design to look adorable. Here is an article in the newspaper ‘Seputar Indonesia (Sindo)’ as a results of an interview by Ms Raya from the Koran Sindo to me.

In the Koran Sindo: Express Your House Style with East Meets West concept

CONCEPT of architecture style for house design ‘east meet west’ is still a favorite. It combines the two cultures that make the house look unique and beautiful.

In addition, the application of the two ‘force’ makes a home look more elegant. According to Probo Hindarto, ‘East Meets West’ architecture is a concept that is applied to a house by combining the two in one style, decoration, or architecture or interior design.

This is much driven by the desire to get a new touch in design, such as the combination of modern architecture with ethnic-style decoration, or the traditional architecture of the “East” combined with modern decor.

However, Probo explain that application of this concept in Indonesia is very appropriate, could even be an interesting design idea. “We can see that houses with mixed style of East and West have become a trend, even applied in the modern home architecture, which is filled with lots of furniture, artifacts, and ethnic-style home accessories,” added Probo.

Furthermore, he also said the concept of East and West is originally being set by western people. Because they want more of western-style architecture than just modern architecture.

For example: Design of a water container in ‘Zen’ style from Japan, when combined with modern style will appear as a blend between East and West. While a lot of classical architecture has stagnated and no longer developed. Probo said, the concept of east meet west is a modern architectural concepts for the framing or building concepts, whereas for more on the interior will be ‘east’.

That is, including adding decorative elements of ethnic style from the “East”, like China-style decor, or Javanese. This specialized feature of the house color is usually tend toward neutrals colors of natural materials for a modern style.

As for the color of the “East”, usually appears as a color from traditional elements, such as red from Chinese culture, or the color green, yellow, and red from Java and Madura culture, or others.

Interior design is often a blend of modern furniture and ethnic furniture, decorative elements were added with approximately the same. Architectural concepts of Western and Eastern styles actually been around since the last decades.

It is said, because one will want to break the rigid image of the International-style homes and many homeowners combines Western charm with stylish ornaments from the East.
(Koran SI / SI Newspapers / nsa)

________________________________________________

by Probo Hindarto

© Copyright 2009 astudio Indonesia. All rights reserved.

What style are you?

stam - prada skirt[artikel khusus] astudioarchitect.com Gaya atau style, seperti gaya arsitektur modern, gaya arsitektur minimalis, gaya arsitektur klasik, seringkali kita dengar. Esensi dari ‘gaya’ yang dipahami saat ini seringkali dimaksudkan sebagai tampilan, atau cara, atau sesuatu yang memberikan kita image atau gambaran tentang seni, apakah itu arsitektur atau seni lainnya. Artikel ini saya buat untuk memikirkan kembali makna ‘gaya’ dan ‘modern’. Meskipun keduanya tidak secara langsung berhubungan, tapi ‘modern’ seringkali disebut sebagai ‘gaya’, meskipun sebenarnya lebih berkaitan dengan metode dan pola pikir mendesain. Apa yang terpikir disini juga bukan sebuah jawaban atas apakah kita butuh ‘bergaya’ atau tidak.

Gaya modern, terdiri dari dua kata yang melambangkan makna berbeda, dalam kata majemuk ini, modern merupakan keterangan terhadap gaya, seperti ‘klasik’ memberikan keterangan terhadap gaya dalam kata majemuk ‘gaya klasik’. Seseorang yang memiliki gaya atau style, disebut dengan kata sifat ‘stylish’ atau ‘bergaya’. Stylish adalah kata sifat yang diambil dari bahasa Inggris style. Style dapat diartikan sebagai berikut:

Quality that marks out something done or made as superior, fashionable or distinctive (kualitas yang menandai sesuatu dikerjakan atau dibuat sebagai superior, fashionable atau mudah dikenali)
Fashion in dress, etc (fashion dalam pakaian, dan sebagainya)
General appearance, form or design, kind or sort (tampilan secara umum, bentuk atau desain, macam)
(Hornby, 1974)

Arti dari kata tersebut memberi gambaran tentang kualitas rancangan yang sifatnya lebih dari biasanya, kadangkala dihubungkan dengan fashionable, atau modis. Meskipun demikian, gaya tidak selalu sesuai atau selaras dengan keinginan atau interpretasi pengamat. Misalnya: orang yang memakai ‘gaya punk’ dalam fashionnya, mungkin tidak terlalu appealing di mata mereka yang menyukai ‘gaya konvensional’ dalam berpakaian.

Ladies' Conversation
Ingatlah bahwa (kiri): ‘gaya’ tidak selalu terlihat sesuai, tapi digunakan karena disukai. Atau bisa juga (kanan): sebenarnya tidak ingin bergaya, tapi karena sudah ada gaya dalam apa yang fungsional, maka seperti itulah gayanya yang ‘irresistible’

stam - prada skirt
Gaya yang baik, terkadang dikatakan ‘baik’ karena sesuai masa dan tempatnya.

Demikian pula dalam arsitektur, ‘gaya modern’ mungkin bagus atau appealing bagi satu orang, tapi tidak bagi yang lain. ‘Gaya klasik’ mungkin disukai golongan tertentu, tapi tidak untuk golongan lainnya. Seperti musik, ada yang menyukai musik jazz, ada pula yang dangdut. Dalam konteks desain bangunan, rupanya hal ini juga berlaku.

Buka patchworks
Perbedaan pada masing-masing ‘gaya’ arsitektur, yang terkadang mencoba tampil paling ‘wah’ diantara yang lain, banyak dikritik oleh budayawan.

Gaya arsitektur, terlepas dari digunakan atau tidaknya, sebenarnya merupakan faktor tambahan dalam desain, yang seperti jenis baju atau busana yang dipakai. Semua orang memakai baju, tapi dengan gaya yang berbeda-beda. Arsitektur juga memiliki fungsi yang kurang lebih sama melalui proses programatik ruangnya, tapi gaya arsitekturnya dapat berbeda, sebagai finishingnya. Tapi faktor lain disamping gaya arsitektur, sebenarnya cukup banyak.

What style are you?
________________________________________________

by Probo Hindarto

ENGLISH VERSION: What style are you?

Style, like the style of modern architecture, minimalist architecture, classic architectural style, we often hear. The essence of ‘style’ is often understood to be intended as a displayed facade, or something that gives us imagery or picturesque of art, whether it’s architecture or other arts. I created this article to rethink the meaning of ‘style’ and ‘modern’. Although they are not directly related, but the ‘modern’ is often referred to as ‘style’. What occurred here is not an answer to whether we need a ‘style’ or not.

Modern style, consisting of two words that symbolize different meanings, modern in this compound word, is a description of the modern style, such as ‘classic’ provides information of the style in the compound word ‘classic style’. Someone who has a style, called with the adjective ‘stylish’. Style can be defined as follows:

Quality that marks out something done or made as superior, fashionable or Distinctive
Fashion in dress, etc (fashion in clothing, etc.)
General appearance, form or design, kind or sort
(Hornby, 1974)

The meaning of the word stylish is more than usual, sometimes associated with being fashionable. However, style is not always consistent or in harmony with the desire or the interpretation of the observer. For example: people who wear ‘punk’ fashion, probably not too appealing in the eyes of those who love ‘conventional style’ of fashion.

picture: Ladies’ Conversation

Remember that the (left): ‘style’ does not always look appropriate, but is used as preferred. Or it could be (right): really do not want to style, but because there is force in what is functional, then that’s his style which is ‘irresistible’

picture: Stam – prada skirt

Good style, sometimes said to be ‘good’ because it is in appropriate time and place.

Similarly, in architecture, ‘modern style’ may be good or appealing to one person, but not for others. ‘Classical style’ might be for a particular group, but not for other groups. Like music, some like music like jazz, some like dangdut. In the context of building design, this is apparently true.

picture: Open patchworks

Differences in each ‘style’ of architecture, which sometimes tries to appear to be the best among others, much criticized by humanists.

Style of architecture, regardless of whether or not used, is actually an additional factor in designing, which is like the kind of clothes. Everyone dressed, but with a different style. Architecture also has a function more or less the same through the process of programmatic spaces, but may be different architectural styles, as a finish. But other factors besides the architectural style, is actually quite a lot.

What style are you?

____________________________

© Copyright 2009 astudio Indonesia. All rights reserved.

Arsitektur Antonio Gaudi. Belajar dari maestro arsitektur organik penuh dedikasi

la pedrera[artikel khusus] astudioarchitect.com Antonio Gaudi adalah arsitek abad ke-19 yang gemar menggunakan gaya arsitektur Art Noveau yang banyak menggunakan unsur dekorasi dengan gaya gothic yang dikembangkannya sediri dengan pengaruh bentuk-bentuk organik seperti sulur tanaman dan garis-garis bidang yang tidak beraturan. Gaudi menganggap dirinya sebagai orang yang membuat sculpture, mengingat keluarganya adalah pengrajin logam.

Karya Gaudi menonjol dalam penggunaan ornamentasi serta bentuk bentuk yang menyerupai keadaan alam seperti gua, tebing serta unsur lengkung tanaman dan geometri. Karya Gaudi banyak yang terinspirasi dari gaya arsitektur Moore yang dikembangkan lagi dengan sentuhan gothic dan art noveau. Apabila diperhatikan, bangunan yang didesain Gaudi tidak nampak mirip dengan bangunan-bangunan pada masanya yang berkembang di Barcelona maupun Eropa. Beberapa diataranya menjadi bangunan yang seperti gua diantara bangunan lainnya, dengan lengkung dan lekuk dekoratifnya, misalnya Casa Batllo dan Casa Mila.

la pedrera
Casa Mila, Apartemen yang didesain oleh Gaudi di Barcelona

Dua karya Gaudi yang menurut saya menakjubkan adalah Casa Mila dan Sagrada Familia. Ciri khas Gaudi yang paling mendasar bisa kita temukan pada kedua karya ini, yang menunjukkan kualitasnya pada ornamentasi art noveau yang dikembangkannya sendiri.Casa Mila merupakan bangunan apartemen di sebuah lahan pojok di Barcelona.

Street View Casa Mila

Anda bisa seakan-akan berada didepan bangunan Casa Mila, gerakkan cursor Anda pada gambar dibawah ini.

View Larger Map

Pada karya-karya Gaudi, selalu terdapat kombinasi dari seni, teknis dan kerajinan.

Pada sisi seni, tidak dapat diragukan melalui karyanya, Gaudi menjadikan seni masuk lebih dalam melalui bentukan komposisi geometris dan organis. Bahkan hingga saat ini, keberadaan komposisi desain yang menggunakan bentuk-bentuk organis selalu mendapatkan tempat, barangkali karena bentuk organis selalu mengingatkan kita pada keajaiban-keajaiban alam seperti gua besar, stalagtit dan stalagmit, gunung, bukit, lahar, danau dan lautan. Karya Gaudi pada masanya mungkin akan tepat untuk dilihat seperti karya Zaha Hadid pada masa sekarang ini, karena terobosan bentukan organisnya. Saat semua arsitek terpaku pada bentuk-bentuk arsitektur neo klasik, Gaudi sudah melampaui masanya dengan memasukkan geometri yang tak tertentu melalui bentuk-bentuk organik, yang pada akhirnya akan menginspirasi arsitek-arsitek lainnya seperti Frank Lloyd Wright.

Pada sisi teknis, perpaduan seni dan teknik konstruksi bangunan Gaudi ditunjang oleh pengetahuan strukturnya yang tinggi. Teknik yang digunakan untuk membuat struktur bangunannya terinspirasi oleh bentukan-bentukan di alam seperti gua, tanaman dengan struktur penopangnya, atau manusia dengan tulang-tulangnya. Kemampuan ini menjadikan Gaudi dapat menterjemahkan bentukan imajinatif dalam struktur bangunan, misalnya balustrade besi yang terlihat seperti tanaman menjalar, atau struktur roda yang diimplementasikan pada Casa Mila.

Pada sisi kerajinan, jelas bahwa craftmanship yang diturunkan dari keluarganya berpengaruh besar pada gaya arsitektur dan cara Gaudi mendesain. Struktur sebagai tulang dan kulit bangunan sebagai facade yang tampak, memjadikan Gaudi berhati-hati dengan apa yang terlihat dari luar, yang pada dasarnya merupakan kerajinan tangan yang tidak terpaku benar pada sistem konstruksi, modular, ataupun sistem struktur yang baku.

Street View Sagrada Familia

Anda bisa seakan-akan berada didepan bangunan Sagrada Familia, gerakkan cursor Anda pada gambar dibawah ini.

View Larger Map

Holy
Sagrada Familia, gereja di Barcelona yang didesain Gaudi

Sagrada Familia interior
Tidak hanya eksteriornya yang dekoratif dengan bentuk organis dan geometris, interiornya pun juga demikian.

Sagrada Familia merupakan contoh arsitektur yang indah, monumental dan akan dikenang sepanjang masa. Pada proyek ini, dedikasi Gaudi dicurahkan hingga akhir hayatnya. Karena keseriusannya dalam menjalani dedikasi demi proyek gereja ini, Gaudi rela untuk menjadi sangat miskin, hingga akhirnya tertabrak kendaraan yang lewat didepan gereja ini. Sagrada Familia juga belum selesai pembangunannya hingga saat ini.
________________________________________________

oleh Probo Hindarto

ENGLISH VERSION:

Antonio Gaudi was an architect of the 19th century, who liked to use architectural style that many uses art Noveau decorative elements in the developed Gothic style with his own influences of organic forms like vines and plant lines of irregular forms. Gaudi considers himself as someone who makes sculpture, since his family was a metal craftsman.

Gaudi’s work stands out in the use of ornamentation and the shape of which resembles the natural wonders such as caves, cliffs and curved elements and plant geometry. Gaudi’s work inspired by many of Moore’s style of architecture which is developed again with a touch of gothic and art noveau. Gaudi designed buildings that do not appear similar to the buildings of its time developed in Barcelona and Europe. Some of them looks like cavernous building among other buildings, with curved and decorative ornaments, such as the Casa Batllo and Casa Mila.

Two of Gaudi’s work which I think are amazing, are Casa Mila and the Sagrada Familia. The characteristics of the most fundamental Gaudi can be found in both these works, which indicates the quality of art noveau ornamentation developed by himself. Casa Mila is an apartment building on a corner in the Barcelona area.

In the works of Gaudi, there is always a combination of artistic, technical and craftmanship.

On the art side, no doubt through his work, Gaudi makes art go deeper through the formation of geometric and organic composition. Even until today, the existence of design compositions using organic forms always have a place, perhaps because the organic forms always remind us of the wonders of nature like a big caves, Stalactite and stalagmites, mountains, hills, lava, lakes and oceans. Gaudi’s work in his time might be appropriate to look like the work of Zaha Hadid at the present time, because the breakthrough formation. When all the architects focused on the forms of neo-classical architecture, Gaudi had exceeded his time by entering a particular geometry with organic forms, which in turn will inspire other architects like Frank Lloyd Wright.

On the technical side, the blend of art and construction techniques in Gaudi structure supported by high knowledge. The technique used to make the building structure was inspired by formations in nature such as caves, plants with its structure, or human bones. This capability helps Gaudi makes imaginative formation of structures, such as iron balustrade that looks like vines, or the wheel structure that is implemented in the Casa Mila.

On the side of craftmanship, it is clear that the craftmanship is derived from his family’s great influence on the style of Gaudi architecture and design means. As bone structure and skin facade buildings as the looks, Gaudi would be careful with what looked from the outside, which is basically a craft that is not fixed properly on the system construction, modular, or system of standard structures.

Sagrada Familia is a beautiful example of architecture, monumental and will be remembered for all time. In this project, Gaudi devoted dedication until his death. Because the seriousness of the project lead for the dedication of this church, Gaudi would have to be very poor, until eventually hit by a vehicle passing in front of this church. Sagrada Familia is not completed until today.

________________________________

By Probo Hindarto

© Copyright 2009 astudio Indonesia. All rights reserved.

Warna dan tekstur pada material bangunan

The Flickrs[artikel umum] astudioarchitect.com Warna dan tekstur adalah dua hal yang penting dalam material bangunan. Keberadaan warna dan tekstur selalu menjadi hal pertama yang kita lihat saat melihat permukaan benda dan bangunan. Apakah itu permukaan dinding, lantai, kayu, batuan, dan sebagainya. Bahan-bahan tertentu di alam dan buatan manusia memiliki warna tertentu yang berbeda-beda. Beberapa jenis bahan telah dianggap memiliki warna tertentu yang sulit untuk digantikan asosiasinya, misalnya warna cokiat muda sampai tua untuk kayu. Warna biru untuk langit dan lautan, warna hijau untuk daun, warna mengkilap untuk kesan metalik. Dalam hal ini, pemakaian bahan tertentu untuk desain menentukan warna yang berperan dalam desain tersebut.

Karena itu bila warna dipakai pada suatu permukaan benda, maka warna tersebut dapat mempengaruhi kesan kita terhadap benda tersebut, meskipun benda tersebut bukanlah benda asli yang memiliki kesan benda yang dimaksud. Sebagai contoh, sebuah panel pintu berbahan plastik, diberi warna coklat untuk memberi kesan visual pada kita bahwa pintu tersebut seakan terbuat dan kayu, terlebih bila ditambahkan kesan urat-urat kayu, maka kesan kayunya bahkan semakin kuat.

The Flickrs
Apa yang terlihat oleh mata kita sebagai kesan permukaan kayu, merupakan paduan tekstur dan warna kayu, yang bisa terlihat dan diraba

Tekstur adalah pola struktur tiga dimensi permukaan. Permukaan benda biasanya memiliki tekstur tertentu, demikian halnya dengan bahan bangunan. Biasanya bahan-bahan bangunan yang alami memiliki tekstur kasar yang menunjukkan karakter alaminya. Sedangkan bahan bangunan buatan memiliki tekstur yang lebih halus. Meskipun bisa saja dibuat dengan tekstur kasar. Contoh nyata perbedaan tekstur adalah saat rneraba permukaan kayu yang kasar, atau saat meraba permukaan gelas yang licin. Tekstur yang dikenal manusia biasanya memiliki sifat khusus dari tekstur yang telah dikenali, misalnya dengan mudah manusia dapat membedakan tekstur kayu atau gelas dengan hanya melihat atau merabanya. Hal ini merupakan pengenalan (recognition) dari persepsi visual atau rabaan yang ditunjang oleh pengalaman-pengalaman terdahulu terhadap suatu obyek tekstur. Tekstur dapat mempengaruhi berbagai kesan warna dan bahan

Alcazar floor
Tekstur paving dari beton cor

Bike Wheel
Tekstur kerikil, merupakan tekstur yang didapat dari permukaan kumpulan kerikil setelah berpadu dalam hamparan permukaan tanah

Tekstur juga didapatkan dari pola penataan atau perletakan bahan. Sebagai contoh: hamparan pasir atau kerikil merupakan tekstur. Bilah-bilah kayu yang disusun-susun juga menimbulkari tekstur. Hal ini disebabkan karena tekstur dibentuk o!eh pola-pola tata letak benda-benda, yang karena berulang (biasanya dalam skala kecil yang bisa dilihat polanya oleh manusia) menimbulkan tekstur. Pola-pola ini bisa jadi merupakan pola tekstur yang teratur, misalnya seperti tekstur ubin kotak-kotak kecil, sedangkan pola lain merupakan pola tak teratur, misalnya seperti tekstur hamparan kerikil atau permukaan kayu yang kasar.

Owners' house, Aizen Kobo dye workshop, Kyoto
Tekstur dalam desain interior sebuah rumah di Jepang, terlihat sangat terasa tekstur aslinya. Justru memberikan kesan material yang asli dan mengesankan.

(sebagian teks diambil dari buku saya berjudul “Warna untuk desain interior”)
________________________________________________

by Probo Hindarto

ENGLISH VERSION

Color and texture are two things that are important in building materials. The presence of color and texture has always been the first thing we see when viewing the surface of objects and buildings. Is it the surface of the walls, floors, wood, rocks, and so on. Certain materials in the natural and man-made has a particular color different. Several types of materials have been considered to have certain colors that are difficult to be replaced by the association, such as color cokiat for the young to the old wood. Blue for the sky and sea, green for leaf color, glossy color for metallic impression. In this case, the use of certain materials to determine the color design role in the design.

Therefore, if color is used on a surface object, the color can influence our impressions of these objects, although it is not the original objects that have the impression it meant. For example, a plastic door panels, colored chocolate to give us a visual impression that the door as if made of wood, especially when added to the impression of wood veins, then the wood impression even stronger.

What is seen by our eyes as the impression of a wooden surface, a combination of textures and colors of wood, which can be seen and palpated

Texture is a pattern of three-dimensional surface structure. Surfaces usually have a certain texture, as well as building materials. Usually building materials that naturally have a rough texture that shows its natural character. While artificial materials have a smoother texture. Although it may be made with a rough texture. Obvious example is the texture difference when rneraba rough wood surfaces, or when feeling the smooth glass surface. Texture known to man usually has special qualities of texture that have been identified, for example, humans can easily distinguish the texture of wood or glass with only the view or feel him. This is a recognition (recognition) of visual perception or grope supported by previous experiences of a texture object. Texture can affect various colors and materials impression

Bike Wheel

Texture of gravel, the texture of the surface obtained after the combined collection of pebbles in the bed of the surface soil

Texture is also obtained from the arrangement or pattern perletakan materials. For example: sand or gravel is the texture. Wooden planks arranged as well menimbulkari stacking texture. This is because the texture is formed o! Er patterns of layout objects, which because of recurrent (usually in small-scale pattern can be seen by humans) cause texture. These patterns can be a regular texture patterns, such as texture tile small boxes, while other patterns are irregular patterns, such as gravel expanse texture or rough wood surfaces.

Texture in interior design of a house in Japan, feel the texture looks very original. That gives the impression of the original materials and impressive.

_______________________
By Probo Hindarto

© Copyright 2009 astudio Indonesia. All rights reserved.

Merencanakan membangun, diatas tanah atau renovasi rumah

[mudah membangun] astudioarchitect.com Merencanakan membangun, diatas tanah atau renovasi rumah adalah pengalaman yang berharga dan pasti akan dikenang seumur hidup. Untuk memperoleh rumah tinggal yang diinginkan, memang ada beberapa pilihan, misalnya diputuskan untuk membeli tanah untuk dibangun, rumah yang sudah jadi dari developer atau rumah second. Bila Anda membeli rumah dari developer, mungkin ingin merenovasinya karena kualitas rancangan dan bangunan rumahnya mungkin dibawah standar. Bila ingin membangun diatas tanah sendiri atau merenovasi, maka artikel ini juga bermanfaat untuk Anda 🙂

Pekerjaan persiapan pekerjaan bangunan, dengan demikian, nantinya akan lebih terencana dan tidak tambal sulam yang menghabiskan banyak biaya. Namun sebelum semua pekerjaan persiapan dilakukan, penting bagi Anda untuk mencari perencana bangunan Anda. Para perencana bangunan ini termasuk arsitek, ahli sipil, ahli mekanikal elektrikal, plumbing, dan sebagainya. Bila memungkinkan, Anda juga bisa sudah menemukan kontraktor yang akan Anda sewa nantinya. Para perencana ini akan membantu Anda merencanakan bangunan yang terbaik, tepat guna dan tepat biaya.

Perencana ahli pertama yang musti Anda dapatkan adalah arsitek, yang akan merencanakan detail denah dan ruang-ruangnya, penghawaan dan pencahayaan alami, kombinasi sistem struktur dan estetika bangunan, serta tampilan bangunan rumah Anda. Ahli sipik dan ahli mekanikal elektrikal biasanya bekerja bersama arsitek. Namun Anda bisa menanyakan apakah ahli-ahli ini sudah bekerja bersama arsitek dalam budget desain yang Anda bayarkan sebagai fee profesional mereka, ataukah belum.

Persiapan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB)

Dalam mempersiapkan membangun, terdapat beberapa hal yang perlu pula Anda ketahui, berkaitan dengan surat-surat, dokumen dan sertifikat yang administratif. Selain membantu kelancaran agar tidak terjadi ketidak sesuaian dengan pihak tertentu, misalnya pihak Pemkot, maka Anda perlu mempersiapkan dokumen IMB. Dalam mengurus IMB, Anda harus mempersiapkan sertifikat tanah atau akta jual beli, KTP dan KK, bukti pembayaran PBB, dan sebagainya. Tidak kalah penting, dokumen gambar kerja yang didapatkan dari arsitek dan perencana lainnya juga harus disertakan. Anda juga harus mendapatkan surat persetujuan dari tetangga kanan dan kiri lahan untuk membangun. Untuk mengurus IMB ini, Anda sebaiknya datang ke dinas Tata Kota untuk mendapatkan Advice Planning, yaitu semacam rambu-rambu dalam kita mendesain, garis sempadan bangunan, besar atau luas bangunan yang maksimal digunakan, dan sebagainya. Akan ada petugas dari dinas Tata Kota yang akan mensurvey lahan yang akan dibangun. Langkah selanjutnya adalah permohonan IMB yang harus menyertakan dokumen-dokumen diatas.

Sebuah sketsa arsitek untuk rumah tinggal yang nyaman (sketsa oleh Probo Hindarto, astudio)

Perencanaan bersama arsitek.

Perencanaan bersama arsitek berguna untuk mendapatkan desain bangunan yang sesuai dengan kaidah arsitektur, seperti indah, kuat, tepat guna, tidak menyalahi aturan pemerintah daerah, sehat, serta berwawasan lingkungan (sustainable). Penting bagi Anda untuk memikirkan mengapa perlu arsitek, daripada bangunan yang menguras banyak biaya tersebut tidak baik nantinya. Anda juga memerlukan gambar kerja untuk mengurus IMB, serta gambar kerja yang lebih lengkap untuk panduan membangun di lapangan. Dalam memilih arsitek, lihatlah dahulu portofolio desainnya agar tidak salah memilih arsitek, karena arsitek pun, ada yang baik, dan ada yang buruk kualitasnya. Melalui arsitek, Anda juga bisa mendapatkan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dari bangunan tersebut.

Perencanaan bersama ahli lain.

Arsitek biasanya bekerjasama dengan ahli struktur/sipil, mekanikal elektrikal, plumbing, dan sebagainya. Tapi kadangkala, arsitek juga bekerja sendiri dan hasil desainnya masih harus diinterpretasikan oleh ahli struktur dan mekanikal elektrikal.

Memilih kontraktor

Kontraktor adalah pihak yang diajak bekerjasama untuk membangun secara fisik bangunan Anda. Kontraktor tidak sama dengan arsitek, karena tugasnya adalah membuat kontrak kerja bersama Anda sebagai pemilik rumah untuk membangun rumah tersebut. Sedangkan arsitek dan perencana lainnya bertugas untuk membuat rencana bangunan. Kontraktor diperlukan bila Anda tidak memiliki waktu dan kesempatan untuk membangun sendiri bangunan rumah Anda. Kontraktor terikat hukum untuk membangun rumah sesuai dengan dokumen gambar kerja dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang telah disepakati.

Ini adalah gambaran awal dari berbagai aspek dalam merencanakan proyek membangun rumah Anda. Semoga artikel ini membantu Anda yang sedang merencanakan membangun atau merenovasi rumah 🙂
Tentunya ada banyak lagi faktor yang harus dipertimbangkan, bisa Anda cari dalam weblog astudioarchitect.com atau Anda tambahkan dari pengalaman Anda? Terimakasih.
________________________________________________

by Probo Hindarto

ENGLISH VERSION:

Planning building, above ground or renovating a house is a rewarding and certainly will be remembered for life. To obtain the desired home, there are some choices, for example, decided to buy the land for construction, the finished house from the developer or second homes. When you buy a house from developers, may want to renovating for the design and building quality homes may be under standard. If you want to build on own land or to renovate, then this article is also useful for you:)

Preparation work of the building work, thus, will be better planned and not a patchwork of spending a lot of cost. But before all the preparation work done, it is important for you to find your building planners. The planners of this building, including architects, civil experts, expert mechanical electrical, plumbing, and so on. If possible, you can already find a contractor who will rent you later. These planners will help you plan the best buildings, proper, appropriate and cost.

The first expert planners must you get is an architect, who will plan and detailed plan-room space, penghawaan and natural lighting, a combination of structural systems and building aesthetics, and view your home building. Expert sipik electrical and mechanical experts are working with architects. But you could ask if these experts have worked with architects in the design budget that you pay for their professional fees, or not.

Construction Documents Preparation (IMB)

In preparing to build, there are some things you should also know, relating to the letters, documents and administrative certificates. In addition to helping the smooth to avoid lack conformity to certain parties, such as the municipal government, then you need to prepare documents IMB. In the care of IMB, you must prepare the land certificate or certificate of sale, ID cards and family registration card, proof of payment of the UN, and so on. No less important, working drawings documents obtained from other architects and planners should also be included. You also must obtain a letter of approval from the right and left neighboring land to build. To take care of this IMB, you should come to the City Administration offices to obtain Planning Advice, which is kind of signs we are designing, building demarcation line, a big or a maximum building area is used, and so on. There will be officers from the City Administration offices that will mensurvey land to be built. The next step is the application that must include IMB documents above.

An architect’s sketch for a comfortable stay home (sketches by Probo Hindarto, astudio)

Planning with the architect.

Planning with the architect useful to obtain the appropriate building design with architectural rules, such as beautiful, strong, efficient, does not violate the rules of local government, health, and environmental friendly (sustainable). It is important for you to think about why should an architect, rather than drain a lot of buildings that are not well costs later. You also need to take care of working drawings IMB, as well as working drawings for a more complete build in the field guide. In selecting an architect, first look at the portfolio of designs that do not choose an architect, because the architect was, there is good, and there are bad quality. Through an architect, you can also get Budget Plan (RAB) of the building.

Planning with other experts.

Architects usually work with an expert structure / civil, mechanical electrical, plumbing, and so on. But sometimes, also self-employed architect and the design still must be interpreted by specialists in electrical and mechanical structures.

Selecting contractors

Contractors are invited parties work together to build your building physically. The contractor is not the same as the architect, because his job is to make employment contracts with you as the owner of the house to build a house. While other architects and planners in charge of building plans. The contractor is required if you do not have the time and opportunity to build your own house building. Contractors are bound to build a house of law in accordance with the documents and working drawings Budget Plan (RAB) which has been agreed.

This is the first description of the various aspects of the project plan to build your house. Hopefully this article helps you who are planning to build or renovate the house:)

Of course there are many more factors to consider, can you look for in your weblog astudioarchitect.com or add from your experience? Thanks.

____________________
By Probo Hindarto

© Copyright 2009 astudio Indonesia. All rights reserved.

Menyiasati Ruang Sempit

[buku interior] astudioarchitect.com Buku desain arsitektur dengan gambar sketsa tangan yang cukup banyak memang agak jarang ditemukan dewasa ini, mengingat sebagian besar arsitek dan desainer interior lebih banyak menggunakan foto dan gambar komputer untuk menyajikan desain dalam bahasan buku. Buku yang ditulis oleh Agung Budi Sardjono ini merupakan salah satu buku dengan sketsa tangan penulisnya yang sangat menarik. Mengupas tentang bagaimana menyiasati ruangan yang mungil agar terlihat elegan dan praktis melalui desain yang baik.

Mengingat sebagian besar rumah saat ini dibangun diatas lahan terbatas, maka buku-buku semacam ini dapat membantu kita untuk mereka-reka bagaimana desain interior maupun arsitektur yang sesuai untuk sebuah rumah mungil dan ruang-ruang sempit. Berikut ini kutipan dari buku tersebut:

Kutipan: Bila merencanakan sebuah rumah tinggal, termasuk hal paling utama yang kita lakukan adalah merencanakan ruang-ruang apa saja yang akan ada didalam rumah tersebut. Terdapat beberapa macam ruang yang biasanya ada dan sering digunakan dalam rumah-rumah tinggal di Indonesia. Semua ruang ini memiliki fungsi khusus. Ruang- ruang ini sebenarnya sudah terlalu sering kita kenal, misalnya ruang tamu, ruang keluarga, ruang dapur, dan sebagainya. Dalam beberapa desain seperti rumah toko (ruko) atau rumah kantor (rukan), terdapat tambahan ruang seperti toko dan kantor.

Rumah-rumah masyarakat menengah ke bawah pada saat ini umumnya mempunyai luasan kurang dan 100 m2 dengan luas kavling hingga 200 m2. Sementara rumah dengan luasan lebih dan 100 m2 sudah dianggap sebagai rumah mewah yang untuk membangun dan merawatnya memenlukan biaya ekstra yang tidak sedikit.

Tata ruang rumah dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok ruang publik, ruang privat, dan ruang servis. Ruang publik terdiri dan teras depan dan ruang tamu. Ruang privat terdiri dan ruang-ruang tidur ruang makan, dan ruang keluarga. Sementara ruang servis terdiri dan dapur dan kamar mandi. Semakin tinggi kemampuan perekonomian keluarga maka semakin meningkat pula tuntutan penyediaan ruang untuk menampung masing-masing kegiatan secara khusus. Hal ini menyebabkan luasan rumah menjadi berkembang. Namuri, di sisi lain pertimbangan efisiensi dan keterbatasan yang memaksa penghuni mencari solusi tata ruang yang simpel, tetapi dapat menampung bermacam-macam kegiatan yang berlangsung di rumah dengan kualitas tetap terjaga.

________________________________________________

by Probo Hindarto

ENGLISH VERSION: Dealing with small space at home

Books with a lot of manual handsfree drawing are a little less common nowadays, given that most architects and interior designers more use of photographs and computer images to present the design in a book discussion. Books written by this Sardjono Budi Agung is one of his sketch book with a very interesting writer. Of how little room trick to make it look elegant and practical with a good design.

Since most homes now built over a limited area, the books of this kind can help us to concoct what interior and architectural design that is suitable for a small house and small spaces. Here is an excerpt from the book:

Excerpt: When planning a home stay, including the most important thing we do is plan what rooms are going there in the house. There are several kinds of space that is usually there and is often used in homes in Indonesia. All these rooms have a special function. These spaces is already too often we are familiar, such as living room, family room, kitchen room, and so on. In some designs such as the home store (shop) or home office (shophouse), there is additional room such as shops and offices.

    Public houses in the middle to lower today generally have less area and 100 m2 with spacious lots up to 200 m2. While home with more width and 100 m 2 was considered a luxury home to build and care memenlukan extra cost is not small.

    Spatial housing can be divided into three groups, namely the public space, private space, and room service. Public space and made the front porch and living room. Comprises private and sleeping rooms dining room and family room. While the service room and the kitchen and made the bathroom. The higher the ability of the family economy is also increasing demand for space to accommodate the provision of each particular activity. This causes the area of the house to be developed. But, on the other side of efficiency considerations and limitations that forced residents to find solutions of simple layout, but can accommodate a variety of activities that took place at home with the quality maintained.

________________________
By Probo Hindarto

© Copyright 2009 astudio Indonesia. All rights reserved.

Disclaimer:
Preview buku ini disediakan oleh Google Books. Tujuan display dalam blog ini adalah membantu penulis dan penerbit memasarkan bukunya. Astudio tidak men-scan ataupun membuat file derivatif dari buku yang bersangkutan.

Pembagian ruang-ruang dalam rumah dan zona ruangnya

[artikel umum] astudioarchitect.com Bila merencanakan sebuah rumah tinggal, termasuk hal paling utama yang kita lakukan adalah merencanakan ruang-ruang apa saja yang akan ada didalam rumah tersebut. Terdapat beberapa macam ruang yang biasanya ada dan sering digunakan dalam rumah-rumah tinggal di Indonesia. Semua ruang ini memiliki fungsi khusus. Ruang- ruang ini sebenarnya sudah terlalu sering kita kenal, misalnya ruang tamu, ruang keluarga, ruang dapur, dan sebagainya. Dalam beberapa desain seperti rumah toko (ruko) atau rumah kantor (rukan), terdapat tambahan ruang seperti toko dan kantor.

Dari berbagai ruang tersebut, ada pula pembagian zona ruang, yaitu tingkat privasi dari ruang yang bersangkutan. Tata ruang pada penataan ruang-ruang dengan cara modern ini mengikuti alur ruang publik – semi privat – privat. Ruang publik adalah ruang yang dapat dimasuki oleh semua orang (tentunya dengan seijin pemilik rumah). Ruang semi privat adalah ruang yang dapat dimasuki orang-orang yang dikehendaki saja oleh pemilik rumah. Ruang privat adalah ruang terbatas hanya untuk pemilik rumah saja, atau anggota keluarga pemilik rumah.

Rumah-rumah pada saat ini banyak menggunakan pembagian ruang-ruang berikut:
o    Teras (publik)
o    Ruang tamu (publik)
o    Ruang keluarga (semi privat)
o    Ruang makan (semi privat)
o    Kamar tidur (privat)
o    Kamar mandi (privat)
o    Dapur (semi privat)

Contoh desain denah rumah (sketsa oleh Probo Hindarto)

Dan ruang-ruang tambahan seperti:

o    Ruang baca (semi privat)
o    Kamar tidur tamu (privat)
o    Ruang santai (semi privat)
o    Ruang olahraga (semi privat)
o    Ruang foyer (publik)
o    Powder room (ruang yang seperti kamar mandi, hanya tanpa fasilitas mandi, semacam ruang untuk mempersiapkan diri/berhias – privat)
o    Ruang entertainment (ruang hiburan, berisi fasilitas seperti televisi, game, sound sistem, dan sebagainya – semi privat)
o    Ruang kerja (publik atau semi privat, tergantung kebutuhan)
o    Dan sebagainya

Tingkatan privasi zona ruang ini berpengaruh pada desain rumah, yaitu dimana sebaiknya meletakkan ruang tidur, ruang tamu, ruang keluarga, dan sebagainya. Tentunya ada pertimbangan-pertimbangan dalam meletakkan ruang seperti bagaimana ruang kamar tidur tidak terlalu terlihat dari ruang tamu. Bila Anda sedang dalam proses merencanakan rumah tinggal, sebaiknya memperhitungkan dengan matang pembagian zona ruang ini 🙂
________________________________________________

by Probo Hindarto

ENGLISH VERSION: Room division and room zoning for home design

When planning a home, the most important thing we do is planning what rooms are going to be there in the house. There are several kinds of space that is usually there and is often used in homes in Indonesia. All these rooms have a special function. These spaces is already too often we are familiar, such as living room, family room, kitchen room, and so on. In some designs such as the home store (shop) or home office (shophouse), there is additional room such as shops and offices.

From the room, there is also space zoning, the privacy level of the room concerned. The spatial arrangement of the rooms of this modern way to follow the public spaces – semi-private – private. Public space is space that can be entered by all the people (of course with the permission of the owner of the house). Semi-private room is a space that can be entered those who desired only by the owner. Private space is limited space for home owners only, or a family member homeowners.

The houses at this time many uses division following spaces:

o Terrace (public)

o The living room (public)

o the family room (semi-private)

o The dining room (semi-private)

Bedrooms o (private)

o Bathrooms (private)

o Kitchen (semi private)

Sample design house plans (sketches by Probo Hindarto)

And additional spaces such as:

o Reading Room (semi private)

o guest bedroom (private)

o lounge (semi private)

o Outdoor sports (semi private)

o Room foyer (public)

o Powder room (the room like a bathroom, no shower facilities only, a kind of space to prepare / trimmed – private)

o Room entertainment (entertainment room, with facilities such as television, games, sound system, and so on – semi private)

o working space (public or semi-private, depending on needs)

o And so on

Depth of the zone of privacy was influential in the design of the house, which is where should put the bedroom, living room, family room, and so on. Of course there are considerations in place such as how the bedroom space is not too visible from the living room. When you’re in the process of planning a house, you should carefully consider zoning this space:)

_____________________
By Probo Hindarto

© Copyright 2009 astudio Indonesia. All rights reserved.

Cara praktis menghitung kebutuhan material

[buku rumah] astudioarchitect.com Buku “Cara Praktis Menghitung Kebutuhan Material” merupakan panduan untuk menghitung bahan material bangunan sebelum membangun. Bagi orang awam, mereka yang akan membangun atau merenovasi serta para perencana bangunan bisa menggunakan buku ini sebagai referensi dalam menghitung kebutuhan material bangunan. Hal ini karena, membangun rumah secara lebih terencana secara finansial tentunya akan lebih baik daripada tidak.

Bila Anda bekerja membangun rumah sendiri tanpa bantuan perencana, buku yang dikarang oleh Gatut Susanta dan Danang Kusjuliadi ini bisa Anda baca dahulu untuk mendapatkan gambaran cara menghitung material. Namun, cara yang lebih praktis adalah dengan menyewa jasa perencana bangunan yaitu Arsitek, Ahli Sipil, Ahli mekanikal elektrikal, dan sebagainya. Dari para ahli ini, kita mendapatkan lebih banyak hal karena pengetahuan mereka tentang bahan dan bangunan juga lebih baik lewat berbagai pengalaman. Berikut ini kutipan dari tujuan mengapa bangunan harus dihitung dahulu materialnya:

Kutipan: Sering dijumpai bangunan rumah yang terbengkalai dan tidak terselesaikan. Ada yang baru dipasang dinding, tetapi belum diberi atap, ada yang sudah diberi atap tetapi belum diplester, dan lain-lain. Salah satu penyebab terbengkalainya bangunan rumah karena perencanaan yang kurang matang baik dan segi gambar rumah, biaya yang tersedia, bahan yang digunakan, dan lain sebagainya. Untuk mengantisipasi kejadian tersebut salah satunya memahami hal-hal yang berkaitan dengan bangunan rumah, misalnya cara menghitung volume bangunan, kebutuhan bahan bangunan berikut harganya. Dengan begitu kita dapat merencanakan kemampuan biaya untuk dapat menyelesaikan bangunan sesuai dengan rencana dan anggaran yang tersedia.

Tujuan yang didapat bila kita menguasal perhitungan volume bangunan adalah
sebagai berikut
1) Dapat diketahui kebutuhan bahan yang diperlukan.
2) Dapat diperoleh anggaran blaya kebutuhan bahan dengan menambah anggaran upah yang rata-rata 30% dan anggaran bahan.
3) Dapat diatur skala prioritas pekerjaan, walaupun anggaran terbatas.
4) Dapat dihindari kenakalan atau penipuan yang dilakukan oleh pekerja atau tukang.

Bila Anda tertarik, bisa dicari di toko-toko buku atau dengan klik ‘buy this book’.

________________________________________________

by Probo Hindarto

ENGLISH VERSION: Counting material needs for building  a home

The book”Practical way of Calculating Building Material Needs” is a guide for calculating building materials before you build. For ordinary people, those who will build or renovate buildings and planners can use this book as a reference in calculating building materials needs. This is because, to build more homes planned will certainly financially better than nothing.

When you work to build their own homes without the help of planners, a book authored by Gatut Susanta and Danang Kusjuliadi can you read first to get an idea of how to calculate the material. However, a more practical way is to hire the architect of the building planners, Expert Civil, electrical mechanical expert, and so on. Of these experts, we get more things because of their knowledge of building materials and also better through various experiences. The following excerpt from the purpose of why the building materials should be calculated first:

    Excerpt: Often found an abandoned building and was not resolved. There are newly installed wall, but have not been given a roof, a roof that had been given but not plastered, and others. One cause of building homes because terbengkalainya planning and less mature in terms of both the houses, the cost of available, materials used, and so forth. To anticipate these events one to understand the things associated with home building, such as how to calculate the volume of the building, needs the following construction materials prices. That way we can plan the ability to complete cost of the building in accordance with the plans and the budget available.

    Destination obtained when we calculate the volume of the building menguasal is

    following

    1) Can be known to the necessary material needs.

    2) Can be obtained blaya budget needs to increase the budget materials that wages an average of 30% and the materials budget.

    3) Can set the scale of priorities of work, although a limited budget.

    4) Can be avoided delinquency or fraud committed by workers or artisans.

If you are interested, can be found in bookstores or by clicking ‘buy this book’.

________________
By Probo Hindarto

© Copyright 2009 astudio Indonesia. All rights reserved.

Disclaimer:
Preview buku ini disediakan oleh Google Books. Tujuan display dalam blog ini adalah membantu penulis dan penerbit memasarkan bukunya. Astudio tidak men-scan ataupun membuat file derivatif dari buku yang bersangkutan.

Hal-hal untuk diperhatikan sebelum merenovasi dan meningkat rumah

[artikel umum] astudioarchitect.com Salah seorang sahabat astudio, ibu Elly Hanifa mengirimkan email untuk bertanya tentang beberapa hal yang harus diperhatikan saat akan merenovasi rumah tipe 21 milik beliau agar menjadi dua lantai. Barangkali ada diantara Anda yang memiliki problem serupa? Memang, hal seputar pondasi, sistem struktur, perletakan sistem sanitasi, perletakan ruang dan hal-hal lainnya harus direncanakan dahulu dengan matang sebelum membangun, agar tidak terjadi kesalahan nantinya yang mengharuskan kita mengeluarkan lebih banyak dana lagi dikemudian hari.

1. Apakah ada perbedaan antara struktur pondasi rumah satu lantai dengan dua lantai?
Ada. Perbedaannya pada kekuatan pondasi, yang hubungannya pada besar dan banyaknya kolom dan balok yang digunakan. Pondasi untuk dua lantai tentunya harus sesuai dan kuat untuk dua lantai, sehingga ada kemungkinan pondasi satu lantai harus dibongkar, dirubah, ditambah atau diganti sehingga lebih kuat.

2. Namun apabila struktur pondasi awal hanya diperuntukkan untuk bangunan satu lantai apakah bisa memperbaiki pondasi tapi tidak merubah total pondasi yang sudah ada agar biaya bisa hemat?
Memperbaiki pondasi dari dua lantai ke satu lantai, adalah memungkinkan. Biasanya dilakukan penambahan. Namun pertama, harus dilakukan dahulu pemeriksaan pada pondasi tersebut apakah layak atau tidak digunakan, apakah hanya perlu ditambahkan saja. Apa lagi bila ini adalah rumah di perumahan, adakalanya sistem struktur dan pondasinya kurang layak bahkan untuk satu lantai saja. Kolom yang menahan beban dua lantai harus lebih kuat karena bebannya lebih besar. Kadangkala perlu diberi kolom baru untuk mengurangi bentangan balok dan besarnya kolom. Penentuan titik dan besar kolom tambahan harus dikonsultasikan pada ahli struktur, mengingat ini menyangkut keselamatan bangunan.


3. Menurut Pak Probo, atap di dak/beton apakah lebih hemat penataan ruang (biar tidak ada tikus di atap), apa kerugiannya?. Seperti gambar kamar atap dak Mungkinkah jika saya mengaplikasi model tersebut?


Atap dak cukup baik digunakan, terutama bila ada fungsi diatasnya, misalnya untuk tambahan kamar seperti keinginan ibu, atau ingin memiliki ruang terbuka di bagian atas rumah untuk berkumpul keluarga sambil menikmati udara bebas. Untuk masalah tikus, sebenarnya atap dengan plafon biasa pun juga bisa bebas tikus, bila direncanakan atau dibuat dengan baik, misalnya tidak adanya akses binatang pengerat tersebut untuk masuk. Model seperti yang ibu kirimkan ini sangat baik dan bisa dibuat. Saya juga menjumpai ruang dibawah atap pada beberapa rumah, menurut saya cukup menarik idenya. Hanya saja, untuk daerah dengan iklim yang panas, berpengaruh pada tingkat suhu didalam ruang ini yang pasti cukup panas.

4. Jika bangunan terdiri 2 lantai saya ingin letak tangga tidak di berada dekat dapur karena biasanya basah dan licin.
Betul ibu. Tapi tergantung juga dengan kondisi dapurnya. Untuk dapur saat ini, banyak dan memang selalu didesain dengan baik sehingga lantainya tidak basah atau licin. Dan ini bisa direncanakan melalui proses perancangan bersama arsitek ibu.

5. Jika mungkin, bagaimana dan dimana posisi untuk membuat sumur resapan hujan dengan ukuran luas tanah seperti saya?
Pada dasarnya sumur resapan air hujan bisa dibuat dimana saja, baik di bagian depan bangunan, samping, atau belakang. Ini untuk resapan air hujan. Bila untuk resapan dari septic tank, harus dipikirkan letaknya bila ibu menggunakan sumur untuk konsumsi rumah tangga. Jaraknya harus lebih dari 10 meter agar air tidak tercemar. Sumur resapan air hujan juga bisa dilengkapi dengan tandon atau bak tadah hujan. Tujuannya agar air hujan bisa ditampung lebih dahulu di bak tadah hujan, lalu baru dialirkan ke sumur resapannya. Air hujan ini bisa dipakai untuk mengairi tanaman disekitar rumah, untuk mencuci benda-benda, atau keperluan lainnya, bahkan untuk air pembilas closet.

6. Dari denah awal, jarak antara sumur dengan WC sekitar 2 m, apakah aman ? Apabila tidak sesuai harus saya bongkar/tata ulang? Jika tidak keberatan bisa digambarkan posisi sumur/PAM dengan WC dan septic tank yang baik agar aman.
Jarak tersebut tidak aman, jadi sebaiknya dipindahkan saja septic tanknya. Bila ibu berencana atau memiliki carport dibagian depan (disamping ruang tamu), bisa diletakkan disitu. Saat ini ada juga produk septic tank yang sangat tertutup berupa tangki yang ditanam langsung dan tingkat pencemarannya sangat rendah karena menggunakan bakteri pengurai limbah. Sistem ini bisa menggunakan sumur resapan yang letaknya jauh dari sumur, bahkan bisa langsung dialirkan ke saluran riol.

________________________________________________

by Probo Hindarto

ENGLISH VERSION: Things to know before renovating one level house into two levels

One friend, Elly Hanifa send an email to ask about some things that must be considered when renovating the house would belong to “type 21 house” to be build two floors. Perhaps some of you who have a similar problem? Indeed, things around the foundation, structural systems, sanitation systems, space and other matters should first carefully planned before building, to prevent any future errors that require us to spend more money again in the future.

1. Is there a difference between the structure of one floor of a house foundation with two floors?
There are. The difference in the power of the foundation, whose relationship to the large number of columns and beams are used. Foundation for the two floors would be fit and strong for the two floors, so there is the possibility of a floor foundation must be dismantled, changed, added or replaced so much stronger.

2. However, if the initial foundation structure is reserved for one-story building if I can fix the foundation but did not completely change the existing foundation in order to be cost-efficient?
Improving the foundation of two floors to one floor, is possible. Usually done adding. First, however, must be done first checks whether the foundation is feasible or not in use, if only to add it. What more if this is a residential house, sometimes the system structure and its foundation is less feasible even for one floor only. Column weight of two floors to be more powerful because its burden is greater. Sometimes a new column needs to be given to reduce the amount of stretch of the beam and column. Determination of the point and an additional column should be consulted on the master structure, since it concerns the safety of the building.

3. According to Mr. Probo, roof dak / concrete is more efficient arrangement of space (let no rats in the roof), what disadvantages?. Like the roof of the room pictures not possible if I apply these models?

The roof is good enough, especially when there are functions above, for example, for an additional room such as the mother desires, or wants to have an open space at the top of the house to gather the family while enjoying the free air. For the rat problem, actually the roof with ordinary ceiling can also free mice, when planned or well-made, such as lack of access to these rodents to enter. Models such as the mother sent this very well and can be made. I also found space under the roof of some houses, in my opinion quite interesting idea. Except for regions with hot climate, affect the temperature level in this space that must be pretty hot.

4. If the building comprises 2 floors I do not want to position the ladder close to the kitchen because usually wet and slippery.
Yes mother. But it also depends on the condition of her kitchen. For the kitchen now, a lot and was always well-designed so that the floor is not wet or slippery. And this can be planned through the design process with the architect’s mother.

5. If possible, how and where the position to make a well catchment area of rain with the size of the ground like me?
Basically, the rain water catchment wells can be made anywhere, either at the front of the building, side, or rear. This is for rain water absorption. If for absorption of septic tank, to think about location when mothers use wells for household consumption. The distance should be more than 10 meters to the water is not polluted. Rain water catchment wells can also be equipped with a tank or rainwater tub. Purpose is to make rain water can be accommodated in the tub first rainwater, and then channeled to the new resapannya wells. This rain water can be used to irrigate the plants around the house, to wash things, or other purposes, even to the rinse water closet.

6. From the initial plan, the distance between the wells with a WC of about 2 m, is it safe? If I am not fit to dismantle / reset? If no objection can be described well the position / PAM with a toilet and a good septic tank to be safe.
Distance is not safe, so it should be moved only a septic tank. If the mother has a carport plans or the front (in addition to the living room), can be placed there. We have a septic tank products are also a very private form of a planted tank is a direct and very low pollution levels due to use of waste decompose bacteria. This system can use catchment wells farther away from the well, even directly channeled into sewers channel.

__________________
By Probo Hindarto

© Copyright 2009 astudio Indonesia. All rights reserved.